Sabtu, 13 September 2014

Mengenai I'rob


I’ROB

I’rob Adalah Perubahan Di Akhir Kalimat dikarenakan perbedaan amil yang masuk padanya.Baik secara lafal (Kelihatan) atau takdiron (Dikira - kirakan).
I’rob ada 4 :
1.Rofa’
2.Nasob
3.Jer
4.Jazm

KALAM
Kalam di bagi menjadi 2 yaitu:
1.Mu’rob adalah kalimat yang bisa mengalami perubahan (Bisa di i’robi) .
  • Isim Mufrod
  • Isim Tasniyah
  • Jama’ Taksir
  • Jama’ Mudzakar
  • Jama’ Mu’annats
  • Asma’ Khomsah
2.Mabni adalah kalimat yang tidak berubah akhirnya.
  • Isim Dhomir
  • Isim Isaroh
  • Isim Maudol
  • Isim Syarot
  • Isim Istifham
  • Isim Fa’il
         Dari kalimah Fi’il yang mu’rob adalah Fi’il Mudhori’.Itupun dengan syarat tidak bertemu dengan Nun Taukid dan Nun Jama’ Niswah .Kalau kalimah huruf  semuannya Mabni/tidak bisa di i’robi .

1.Asma’ Khomsah adalah kelompok lima isim saratnya dia mudhof atau digabungkan dengan kalimah lain.
2.Jama’ Taksir adalah lafal yang mempunyai arti banyak yang berubah dari bentuk mufrodnya.
3.Jama’ Mu’annats Salim adalah lafal yang mempunyai arti banyak (untuk perempuan) sebab tambahan alif dan ta’.
4.Jama’ Mudzakar Salim adalah lafal yang mempunyi arti banyak (untuk laki - laki) dengan tambahan wawu dan mim.
5.Isim Mufrod adalah Lafal yang mempunyai arti satu .
6.Isim Tasniyah adalah lafal yang menunjukan arti dua dengan tambahan alif dan nun.  
      Dari bagian – bagian i’rob kalimah isim dapat menerima rofa’,nasob dan jer .kalimah isim tidak bisa menerima i’rob jazm ,kalimah fi’il tidak dapat menerima i’rob jer .

TANDA – TANDA I’ROB

I’ROB ROFA’
I’rob Rofa’ mempunyai 4 tanda :
1.Dummah (Sebagai tanda asli yang lain di namakan nama pengganti)
                  Dummah menjadi tanda i’rob rofa’ bertempat pada 4 tempat :
·    Isim Mufrod
·    Jama’ Taksir
·    Jama’ Mu’annats
·    Fi’il Mudhori’ (akhirnya tidak bertemu dengan apapun)





2.Alif
                  Alif menjadi tanda i’rob rofa’ bertenpat pada
·Isim Tasniyah

3.Wawu
                   Wawu menjadi tanda i’rob rofa’ bertempat pada 2 tempat :
· Jama’ Mudzakar
· Asma’ Khomsah

4.Nun
   Nun menjadi tanda i’rob rofa’ bertempat pada :
Fi’il Mudhori’ yang bertemu dengan dhomir tasniyah ,dhomir jama’,dan mu’annats mukhotobah (Afal khomsah).

I’ROB NASAB
I’rob Nasab mempunyai 5 tanda :
1.Fathah(sebagai tanda asli adapun yang lainnya sebagai tanda ganti)
             Fathah menjadi tanda i’rob nasab bertempat pada 3 tempat:     
·                           Isim Mufrod
·                           Jama’ Taksir
·                           Fi’il Mudhori’
  
2.Alif
             Alif menjadi tanda i’rob nasob bertempat pada :
·   Asma’ Khomsah

3.Kasrah
                   Kasrah menjadi tanda i’rob nasob bertempat pada :                   
·   Jama’ Mu’annats                                                                                                        
4.Ya’
                   Ya’ menjadi tanda i’rob nasob bertempat pada :
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar Salim                                                                                                           
5.Hadfunun (terbuangnya nun)
             Hadfunun menjadi tanda i’rob nasob bertempat pada :
·   Afa’l Khomsah (ketika rofa’ dengan tanda adanya nun)

I’ROB JER
I’rob Jer mempunyai 3 tanda :
1.Kasrah (Sebagai Tanda Aslinya )
Kasroh menjadi tanda I’ro Jer pada 3 tempat :
·   Isim Mufrod Munshorif
·   Jama’ Taksir Munshorif
·   Jama’ Mu’annats

2.Ya’
Ya’ Menjadi I’rob Jer  menempati pada 3 tempat :
·   Asma’ Khomsah
·   Isim Tasniyah
·   Jama’ Mudzakar


3.Fathah
Fathah menjadi tanda I’rob Jer Bertempat pada :
·   Isim Ghoigu Munshorif  (Isim Yang Tidak Menerima Tanwin)


I’ROB JAZM
I’rob jazm mempunyai 2 tanda :
1.Sukun (Sebagai Tanda Asli)
            Sukun menjadi tanda I’rob Jazm bertempat pada :
·   Fi’il Mudhori’ Sohih Akhir (fi’il Mudhori’ Yang Huruf Akhirnya Tidak Berupa huruf illat )

2.Hadfu Nun
                  Ada 2 Macam yaitu :
·   Membuang Huruf Nun
         Hadfu Nun / membuang huruf nun menjadi tanda I’rob Jazm Bertempat Pada Afa’l Khomsah.
·   Huruf Illat
Huruf Illat menjadi tanda I’rob Jazm bertempat pada Fi’il Mudhori’ Mu’tal Akhir.(Fi’il yang huruf Ajhirnya Berupa huruf illat {Alif, Wawu , Ya’}).

KALIMAT YANG BISA DI I’ROBI

DITANDAI DENGAN HAROKAT :         

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
ISIM MUFROD
-
KASROH
FATHAH
DUMMAH
JAMA’ TAKSIR
-
KASROH
KASROH
DUMMAH
JAMA’ MU’ANNATS
SUKUN
-
FATHAH
DUMMAH
FI’IL MUDHORI’

DITANDAI DENGAN HURUF :

JAZM
JER
NASAB
RAFA’

-
YA’
YA’
WAWU
JAMA’ MUDZAKAR
-
YA’
YA’
ALIF
ISIM TASNIYAH
-
YA’
ALIF
WAWU
ASMA’ KHOMSAH
HADFU NUN
-
HADFU NUN
NUN
AFA’L KHOMSAH


Kalimat Yang Bisa di’robi Ada 2 Macam :
1.      Ditandai Dengan Harokat
·         Kalimat Yang ditandai Dengan Harokat Ada 4 macam :
o   Isim Mufrod
o   Jama’ Taksir
o   Jama’ Mu’annats
o   Fi’il Mudhori’
      Ke 4 ini semuanya ketika rofa’ di tandai dengan dummah ,ketika nasob di tandai dengan kasroh Dan ketika jazm di tandai dengan sukun kecuali dengan jama’ mu’annats ketika nasob tidak di tandai dengan fathah tetapi kashoh dan isim dan ghoiru munshorif ketika jer tidak ditandai dengan kasroh tapi fathah .

2.      Ditandai Dengan Huruf :
Adapun kalimah yang di i’robo dengan huruf ada 4 macam :
o   Jama’ Mudzakar
o   Isim Tasniyah
o   Asma’ Khomsah
o   Afa’l Khomsah

Bab Al I’rab
I’rab itu adalah berubahnya akhir-akhir kalimat karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir. Bagian i’rab itu ada empat, yaitu rafa’, nashab, khofadh atau jar, dan jazm.
Setiap isim itu bisa rafa’, nashab, khafad dan tidak bisa jazm
Setiap fi’il itu bisa rafa’, nashab, jazm, dan tidak bisa khofadh.


Bab Mengenal tanda-tanda I’rab
1. Bagi rafa’ itu ada empat tanda, yaitu dhammah, waw, alif dan Nun
Adapun Dhammah, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada empat tempat :
1.    Pada Isim Mufrad,
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannas salim, dan
4.    fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu

Adapun waw, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada  dua tempat :
1.    Pada jama’ mudzakkar salim, dan
2.    Isim-isim yang lima yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ
Adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
Adapun Nun maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah, dhamir jama’, dan dhamir muannats mukhatabah.

2. Bagi Nashab itu ada lima tanda, yaitu Fathah, alif, kasrah, ya, dan hadzfunnuun (membuang nun).
Adapun fathah maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :
1.    Pada Isim Mufrad
2.    Jama’ taksir, dan
3.    fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatupun
adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ (aku melihat bapakmu dan saudaramu)dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.
Adapun kasrah, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim
Adapun ya, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’
Adapun Hadzfunnuun, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.

3. Bagi Khafadh atau jar itu ada 3 tanda, yaitu kasrah, ya, dan fathah.
Adapun kasrah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
1.    Isim Mufrad yang menerima tanwin
2.    jama’ taksir yang menerima tanwin, dan
3.    jama’ muannats salim
adapun ya, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
1.    Pada isim-isim yang lima
2.    Isim Tatsniyah, dan
3.    jama’
adapun fathah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.

4. Bagi jazm itu ada 2 tanda, yaitu sukun dan al hadzfu (membuang).
Adapun sukun, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya
Adapun al hadzfu, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.


Fashl (pasal)
Yang di i'rab itu ada dua bagian : ada yang di i’rab dengan harkat (baris) dan ada yang di i’rab dengan huruf.
Maka yang di i’rab dengan baris itu ada empat macam :
1.    Isim Mufrad
2.    Jama’ taktsir
3.    Jama’ muannats salim, dan
4.    Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatupun

Dan semuanya itu (yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fathah, dan dijazmkan dengan sukun. Dan keluar dari itu tiga hal; jama’ muannats salim dinashabkan dengan kasrah, isim yang tidak menerima tanwin dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah dan fi’il mudhari’ yang mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya

Yang dii’rab dengan huruf itu ada empat macam :
1.    Isim Tatsniyah
2.    Jama’ mudzakkar salim
3.    isim-isim yang lima, dan
4.    fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين
adapun isim tatsniyah, maka ia dirafa’kan dengan alif, dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.
Adapun jama’ mudzakkar salim, maka ia dirafa’kan dengan waw, dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.
Adapun Isim-isim yang lima, maka di rafa’kan dengan waw, dinashabkan dengan alif, dan dijarkan dengan ya.
Adapun fi’il-fi’il yang lima, maka dirafa’kan dengan huruf nun, dan dinashabkan dan dijazamkan dengan membuang huruf nun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar