Bina’ Lafif
Apa itu Kalimah Bina’ Lafif? Bina
Lafif adalah setiap Kalimah yang kedua huruf nya terdiri dari huruf
‘illah. Dua huruf illat tersebut, bilamana menempati pada Fa’ fiil dan
Lam fi’il, dinamakan Bina’ Lafif Mafruq contoh nya :
وَقَى – وَجِيَ – وَلَى
ِAslnya : وقي – ولي
Apabila kedua huruf illah itu menempati pada ‘Ain fiil dan Lam fiil, disebut Bina’ Lafif Maqrun contoh nya :
شَوَى – قَوِيَ – رَوِيَ
Bentuk asal : شويBina’ Ajwaf
Pengertian Kalimah bentuk Bina’ Ajwaf adalah Kalimah yang ‘Ain Fiil nya berupa huruf ‘illah. Bilamana pada Ain Fi’ilnya berupa Harf ‘Illah Wau (و) maka dinamakan:Bina Ajwaf wawiy contohnya:
صَانَ – قَالَ – خَافَ
ِِAsal bentuk huruf nya adalah صون – قول – خوفBilamana Huruf Ain Fi’ilnya berupa Harf ‘Illah ya’ (ي), maka disebut:
Bina’ Ajwaf Yaiy contohnya:
سَارَ – هَابَ – بَاعَ
Asal bentuk huruf nya adalah سير – هيب – بيعBina’ Naqish
Macam-macam Kalimah Bina’ Naqis adalah: Apabila Lam Fi’il nya berupa huruf illah. Jika huruf illat nya wau, dinamakan Bina’ Naqish Wawi contoh :غَزَا – سَرُوَ – رَجَا
Asal bentuknya: غزو – رجوDan bilamana Huruf Illat nya dari Huruf Ya’, disebut Bina’ Nakis Ya’i contohnya:
سَرَى – رَمَى – رَضِيَ
Asal bentuk nya سري – رميBina’ Mitsal
Bentuk Kalimah Bina’ Mitsal adalah Kalimah yang fa’ fiilnya berupa Huruf ‘Illat. Apabila Huruf ‘Illat-nya berupa huruf wau (و) maka dinamakan:Bina’ Mitsal Wawi. contoh:
وَعَدَ – وَضَعَ – وَجِلَ
Apabila fa’ fi’ilnya berupa huruf illat Ya’ (ي), maka dinamakan:Bina’ Misal Ya-i. contoh:
يَسَرَ – يَبِسَ – يَفَعَ
Bina’ Shahih
Bina’ Shahih adalah setiap kalimah
yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya bukan terdiri dari Huruf
Illat ( و – ا – ي ), bukan Huruf Hamzah ( ء ), juga ‘ain fi’il dan lam
fi’ilnya bukan huruf kembar. Contoh:
نَصَرَ – ضَرَبَ – فَتَحَ
Pengertian huruf-huruf tersebut diukur
dan wazan fi’ilnya. Apabila kalimah tsb tergolong Fi’il Tsulatsi, maka
tersusun dari Fa’ Fiil, Ain Fiil dan Lam Fiil. Sedangkan golongan Fi’il
Ruba’i, tersusun dari Fa’ Fiil, Ain Fiil, Lam Fiil Pertama dan Lam Fiil
Kedua.
Bina’ Mudha’af
Bina’ Mudha’af adalah Kalimah yang A’in fi’il dan Lam fi’ilnya terdiri dari huruf kembar. Contoh:
مَدَّ – قَرَّ – دَلَّ
Adapun Mudho’af untuk Fi’il Ruba’iy
adalah Kalimah yang Fa’ fiil dan Lam fi’il pertama terdiri dari huruf
kembar dan Ain fi’il dan Lam fi’il kedua juga terdiri dari huruf sama
kembar. contoh:
قَلْقَلَ – وَسْوَسَ – طَأْطَأَ
Demikian ini, di dalam Ilmu Tashrif ada Kalimah semisal contoh فَرَّحَ
tidak dinamakan Bina’ Mudha’af sekalipun dua huruf yang sama berkumpul,
karena huruf yang kedua adalah huruf zaidah/tambahan. Jadi dapat
disimpulkan: untuk menentukan Bentuk Bina’ pada tiap Kalimah, harus
dilihat dari sebelum ada huruf tambahan. sebagimana lafadz فَرَّحَ sebelum adanya tambahan asal bentuknya adalah
فَرَحَ
Bina’ Mahmuz
Bina’ Mahmuz artinya: Kalimah yang
asal huruf-hurufnya ada Huruf Hamzah. Apabila posisi Huruf Hamzah
menempati Fa’ Fi’il, maka dinamakan Bina’ Mahmuz Fa’. Contoh:
أَمَلَ
Apabila Huruf Hamzah berada pada ‘Ain Fi’il, dinamakan Bina’ Mahmuz ‘Ain. Contoh :
سَأَلَ
Apabila Huruf Hamzah menempat posisi Lam Fi’il, maka disebut Bina’ Mahmuz Lam. Contoh :
قَرَأَ
Perlu diingat:
- Pengertian Huruf Hamzah, termasuk juga Alif yang mempunyai Harakah/syakal. Artinya, setiap Alif yang diberi Harakat, menurut Ahli Nahwu juga dinamakan Hamzah.
- Bentuk Bina’ pada Fi’il Ruba’i (Kalimah Asal empat huruf), hanya ada dua bentuk Bina’, yaitu Bina’ Shahih dan Bina’ Mudho’af.
Dan Bentuk Fi’il terbagi lagi kepada :
1. Bina Salim, artinya bentuk fi’il yg selamat pada asal huruf-hurufnya daripada huruf Illat, Hamzah, dan Tadh’if .
2. Bina Ghair Salim, artinya bentuk fi’il yg tidak selamat pada asal huruf-hurufnya daripada huruf Illat, Hamzah, dan Tadh’if .
” وَنَعْنِيْ بِالسَّالِمِ مَا سَلِمَتْ حُرُوْفُهُ اْلاَصْلِيَّةُ الَّتِيْ تُقَابَلُ بِالْفَاءِ وَالْعَيْنِ وَالاَّمِ مِنْ حُرُوْفِ الْعِلَّةِ وَالْهَمْزَةِ وَالـتَّضْعِيْفِ “.
“Dan kami mengartikan tentang Fi’il
Salim : adalah kalimat yang huruf-huruf aslinya yang terdiri dari Fa’
Fi’il, ‘Ain Fi’il, dan Lam Fi’il, selamat dari huruf-huruf ‘Illat,
Hamzah, dan Tadh’if ” – (Al-Kailanie, Litashriefil-Izzie : 2 – 3).
Contoh Bina Salim, seperti :
نَصَرَ – ضَرَبَ – فَتَحَ
Contoh Ghair Salim, seperti :
مَدَّ – سَأَ لَ – قَالَ – رَمَى
*****Glossary :
Huruf Hamzah, ialah kalimah yang asal huruf-huruf aslinya ada huruf hamzah pada Fa, ‘Ain, dan Lam fi’ilnya (Mahmuz).
Apabila posisi huruf hamzah menempati Fa’ Fi’il, maka dinamakan Bina’ Mahmuz Fa’.
Contoh : أ َمَلَ
Apabila huruf hamzah berada pada ‘Ain Fi’il, dinamakan Bina’ Mahmuz ‘Ain.
Contoh : سَأ َلَ
Apabila huruf hamzah menempat posisi Lam Fi’il, maka disebut Bina’ Mahmuz Lam.
Contoh : قَر َأَ
Apabila posisi huruf hamzah menempati Fa’ Fi’il, maka dinamakan Bina’ Mahmuz Fa’.
Contoh : أ َمَلَ
Apabila huruf hamzah berada pada ‘Ain Fi’il, dinamakan Bina’ Mahmuz ‘Ain.
Contoh : سَأ َلَ
Apabila huruf hamzah menempat posisi Lam Fi’il, maka disebut Bina’ Mahmuz Lam.
Contoh : قَر َأَ
Huruf ‘Illat, artinya sebab atau
penyakit. Dinamakan demikian lantaran huruf2 ilat itu sering jadi sebab
buat memanjangkan lain huruf. Dan juga sering dibuang dari satu kalimat
lantaran tidak perlu sebagaimana dibuangnya sesuatu yg berpenyakit.
Hurup ‘Illat ; ialah Ya, Wawu, dan Alif.
Huruf Tadh’if, ialah huruf-huruf
kembar/ganda/dobel (Fi’il Dobel) yang beridghom seperti Farro, ‘Adda,
dsb. Idghom itu artinya memasukkan satu huruf kepada satu huruf seperti
Faroro dijadikan Farro. Bentuk fi’il ini bisa merupakan fi’il Goer
Salim, karena huruf asalnya tidak sebanding dg fa, ain dan lam pada
wazan fa-a-la.
-
Maksud tadh’if disini adalah jika pada Fi’il Tsulatsiy, yaitu jika ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya terdiri dari huruf yang sejenis. Misalnya “Ro-d-da” :
رَدَّ
-
Dan maksud tadh’if dari Fi’il Ruba’iy, yaitu jika fa’ fi’il dan lam fi’il pertama sejenis. Juga ‘ain fi’il dan lam fi’il kedua sejenis. Misalnnya “Za-l-za-la”, “Sa-l-sa-la” :
زَلْزَلَ – سَلْسَلَ
Tadh’if, mujarodnya dho’afa, artinya lemah. Setelah didobel / ditambah, artinya jadi melemahkan.
Setelah sebelumnya
mendefinisikan kata Tashrif menurut Bahasa dan Istilah. Dilanjutkan
mengenai Fi’il dan Pembagian Fi’il. Fi’il (kata kerja) adalah kalimat
(Bahasa Indonesia: kata) yang memiliki arti pada dirinya sendiri dan
berhubungan dengan waktu, yaitu waktu Maadhi (lampau) Haal (sekarang)
dan Istiqbaal (akan datang).
Kailani, 2 :
ثُمَّ الْفِعْلُ اِمَّا ثُلاَثِيٌّ وَاِمَّا رُباَعِيٌّ وَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا اِمَّا مُجَرَّدٌ أَوْ مَزِيْدٌ فِيْهِ وَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهَا إِمَّا سَالِمٌ أَوْ غَيْرُ سَالِمٍ
Kemudian Fi’il itu, satu sisi: ada
yang berbangsa tiga huruf (Tsulatsiy), dan pada sisi yang lain: ada yang
berbangsa empat huruf (Ruba’iy). Dan masing-masing dari kedua bangsa
itu, adakalanya Mujarrad atau adakalanya Mazid. Dan tiap-tiap satu dari
semuanya, baik ada yang Salim atau ada yang Ghair Salim.
Keterangan :
(1). Fi’il Tsulatsiy, yaitu Fi’il yang asal huruf-hurufnya adalah tiga. seperti ضَرَبَ dho-ro-ba, arti: memukul.
(2). Fi’il Ruba’iy, yaitu Fi’il yang asal huruf-hurufnya adalah empat. seperti دَحْرَجَ da-kh-ra-ja, arti: menggelincirkan.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa semua Asal huruf-huruf Fi’il itu terfokus hanya kepada dua pembagian Fi’il tsb yaitu Tsulatsiy dan Ruba’iy.
Sebagai patokan bahwa tidak ada asal huruf Fi’il itu kurang dari tiga,
atau lebih dari empat. Ketetapan ini sudah diakui merupakan pengkajian
dari kalam Arab.
» Dan masing-masing dari kedua bangsa itu, adakalanya Mujarrad atau adakalanya Mazid.
(1). Mujarrad, artinya sepi dari tambahan pada asal huruf-hurufnya.
(2). Mazid, artinya ada penambahan pada asal huruf-hurufnya, baik tambahan satu huruf atau lebih, seperti: أَضْرَبَ a-dh-ra-ba arti: mendiami. dan تَدَحْرَجَ ta-da-kh-ra-ja arti: tergelincir.
» Dan tiap-tiap satu dari semuanya, baik ada yang Salim atau ada yang Ghair Salim.
(1). Salim, artinya selamat pada Asal huruf-hurufnya daripada terdiri dari huruf Illat, Hamzah, dan Tadh’if .
Contoh :
ضَرَبَ – دَحْرَجَ
(2). Ghair Salim, artinya tidak selamat pada asal huruf-hurufnya daripada terdiri dari huruf Illat, Hamzah, dan Tadh’if .
Contoh :
وَعَدَ – زَلْزَلَ
Bina’ Lafif
Apa itu Kalimah Bina’ Lafif? Bina
Lafif adalah setiap Kalimah yang kedua huruf nya terdiri dari huruf
‘illah. Dua huruf illat tersebut, bilamana menempati pada Fa’ fiil dan
Lam fi’il, dinamakan Bina’ Lafif Mafruq contoh nya :
وَقَى – وَجِيَ – وَلَى
ِAslnya : وقي – ولي
Apabila kedua huruf illah itu menempati pada ‘Ain fiil dan Lam fiil, disebut Bina’ Lafif Maqrun contoh nya :
شَوَى – قَوِيَ – رَوِيَ
Bentuk asal :شوي
Bina’ limah Bina’ Lafif? Bina Lafif adalah setiap Kalimah yang kedua huruf nya terdiri dari huruf ‘illah. Dua huruf illat tersebut, bilamana menempati pada Fa’ fiil dan Lam fi’il, dinamakan Bina’ Lafif Mafruq contoh nya :
وَقَى – وَجِيَ – وَلَى
Lafif
شو
Apa itu Ka
ِAslnya : وقي – ولي
Apabila kedua huruf illah itu menempati pada ‘Ain fiil dan Lam fiil, disebut Bina’ Lafif Maqrun contoh nya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar